Hi-Fella Insights

Saham Nikel Apa Saja yang Memiliki Prospek Terbaik untuk Investor?

Saham nikel apa saja yang memiliki prospek jangka panjang dimata investor, mengingat Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia? 

Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia telah menyumbang sekitar 26% dari total cadangan nikel global, dengan cadangan yang mencapai 72 juta ton.

Ditambah lagi produsen otomotif asal Amerika Serikat yaitu Tesla juga sudah menjalin kerjasama dengan dua perusahaan Indonesia untuk pembelian nikel senilai 74,5 triliun rupiah, yang akan digunakan dalam produksi baterai lithium kendaraan Tesla. 

Dengan prospek yang baik di sektor nikel, saham nikel apa saja yang diperkirakan memiliki prospek terbaik untuk investor? Simak selengkapnya!

Mengenal Saham Nikel

Saham nikel merupakan saham perusahaan yang terlibat dalam eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan distribusi nikel. 

Sebagai komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion, nikel memainkan peran yang cukup besar dalam pembuatan mobil atau motor listrik. 

Hal ini menjadikan saham nikel sebagai pilihan investasi yang menarik di tengah meningkatnya permintaan kendaraan listrik secara global.

Prospek Industri Nikel

Sumber: ThoughtCo

Seiring dengan meningkatnya penjualan kendaraan listrik, permintaan terhadap nikel, yang merupakan komponen utama dalam pembuatan baterai listrik, juga mengalami peningkatan. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi kenaikan sebesar 367% dalam volume ekspor nikel dan produk turunannya selama periode Januari hingga Desember 2022, mencapai total 778.400 ton. 

Akibat lonjakan volume ekspor ini, berdasarkan data dari Databoks, nilai ekspor dari nikel dan produk turunannya juga mengalami kenaikan, yaitu mencapai US$ 5,97 miliar.

Risiko dan Tantangan dalam Investasi Saham Nikel

Sumber: CNBC

Investasi dalam saham nikel meskipun menjanjikan namun masih dihadapkan pada berbagai risiko dan tantangan yang harus diperhatikan oleh investor. Dua aspek utama yang sering menjadi pusat perhatian adalah sebagai berikut:

1. Volatilitas Harga Komoditas

Harga nikel di pasar global dikenal fluktuatif, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan dalam pasokan dan permintaan, kondisi politik dan ekonomi global, serta dinamika dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel. 

Volatilitas ini dapat menyebabkan ketidakpastian bagi investor dalam hal kinerja investasi mereka. 

Harga nikel yang berubah-ubah memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan strategi investasi untuk memilih saham nikel apa saja yang fleksibel untuk mengelola risiko dan memanfaatkan peluang yang timbul dari perubahan harga.

2. Risiko Lingkungan dan Regulasi

Penambangan nikel, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, termasuk pencemaran air dan tanah, serta penghancuran habitat alami. 

Akibatnya, perusahaan nikel dan investor dihadapkan pada risiko regulasi yang meningkat, dengan pemerintah di berbagai negara menerapkan aturan yang lebih ketat mengenai penambangan dan pengolahan nikel untuk melindungi lingkungan.

Selain itu, tekanan dari masyarakat dan kelompok advokasi lingkungan dapat mempengaruhi reputasi dan operasi perusahaan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan nikel. 

Investor perlu mempertimbangkan risiko ini dalam strategi investasi mereka, dengan memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang menerapkan praktik penambangan dan pengolahan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Saham Nikel Apa Saja di Pasar Modal Indonesia?

Berikut merupakan enam emiten saham nikel di Bursa Efek Indonesia yang dapat menjawab pertanyaan mengenai “saham nikel apa saja yang memiliki prospek terbaik untuk investor?”

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Perusahaan ini berkecimpung dalam industri pertambangan dan logam, dengan fokus pada eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, dan pemasaran komoditas seperti nikel, feronikel, emas, perak, batubara, dan logam mulia lainnya. 

Pada tahun 2021, ANTM berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,8 triliun dari total pendapatan sebesar Rp38 triliun. Pencapaian ini menandakan potensi pertumbuhan yang cukup baik di masa mendatang.

2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu produsen nikel matte terkemuka, menunjukkan kinerja yang mengesankan pada semester pertama tahun 2022 dengan pendapatan mencapai Rp8,3 triliun, meningkat 38% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sebagai bagian dari Vale, perusahaan multinasional asal Brasil ini memiliki prospek pertumbuhan yang kuat berdasarkan profit mereka yang kian meningkat. 

3. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)

Perusahaan ini terlibat dalam industri pertambangan, pengolahan mineral, dan perdagangan hasil tambang, dengan fokus pada bijih nikel dan feronikel dari provinsi Sulawesi Tengah. 

Proses pemurnian nikel mereka menghasilkan feronikel dan nickel pig iron melalui smelter blast furnace dengan kapasitas 100 ribu ton FeNi per tahun.

4. PT Ifishdeco Tbk (IFSH)

Salah satu perusahaan yang beroperasi di bidang pertambangan bijih nikel mentah di Sulawesi Tenggara, mencatat pertumbuhan penjualan bersih yang signifikan sebesar 129% pada tahun 2021.

Berdasarkan informasi dari Stockbit, emiten ini juga telah memperoleh laba bersih sebesar Rp159,07 juta sepanjang tahun 2021. 

5. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)

Perusahaan ini bergerak pada industri pertambangan batu bara dan nikel di Sulawesi Tenggara dengan target produksi nikel sebesar 600.000 ton hingga akhir tahun. 

Selain nikel, emiten ini juga mempunyai rencana untuk memperluas produksi dan distribusi batu bara mereka hingga mencapai 4 juta ton, sejalan dengan kebutuhan pasar dan kondisi yang berkembang.

6. PT PAM Mineral Tbk (NICL)

Perusahaan ini beroperasi dalam pertambangan mineral nikel di Sulawesi Tenggara dengan dua wilayah operasional. 

Pada tahun 2021, NICL mencatatkan laba bersih sebesar Rp45 juta dari total pendapatan Rp419 juta.

Optimasi Saham Nikel

Berinvestasi di sektor nikel memang menawarkan peluang yang menarik, terutama dengan transisi global menuju energi yang berkelanjutan dan meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik. 

Untuk memanfaatkan peluang ini, selain mengetahui saham nikel apa saja yang ada di Indonesia, penting juga bagi investor untuk mengetahui data konsumsi nikel serta memahami tren pasarnya. Berikut penjelasannya:

Data Konsumsi Nikel 

Berikut merupakan tiga negara yang mengkonsumsi nikel terbanyak di dunia:

1. China

Dilansir dari Statista, pada tahun 2022, konsumsi nikel primer di China mencakup 60 persen dari total konsumsi nikel global. Sementara itu, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah secara bersamaan mengkonsumsi 10 persen dari total nikel primer di seluruh dunia.

Penggunaan lain dari nikel di China adalah pelapisan, di mana lapisan nikel diaplikasikan pada permukaan logam untuk memberikan ketahanan terhadap air, ketahanan korosi, atau untuk memperbaiki bagian mesin yang sudah aus. China juga memanfaatkan nikel dalam pembuatan dalam produksi baterai.

2. Amerika Serikat

Meskipun tertinggal jauh dari negara China, Amerika Serikat merupakan konsumen terbesar kedua nikel di dunia. 

AS menggunakan 8,1% dari total nikel yang diproduksi global untuk berbagai sektor, termasuk pembuatan baja tahan karat seperti yang dilakukan oleh China. 

Penggunaan nikel yang paling dikenal di AS mungkin adalah dalam pembuatan koin, di mana nikel dicampur dengan logam lain seperti tembaga. 

Penggunaan nikel juga meningkat seiring dengan kemunculan teknologi baru di bidang transportasi dan komunikasi, seperti kendaraan hibrida, unit baterai untuk komputer portabel, dan pembuatan peralatan tenaga.

3. Jepang

Permintaan besar China terhadap nikel berdampak langsung pada Jepang sebagai konsumen nikel terbesar ketiga di dunia. Jepang memanfaatkan 7,5% dari total produksi nikel global. 

Nikel digunakan dalam berbagai proses manufaktur di Jepang, seperti baterai hidrida nikel yang dapat diisi ulang, menjadikannya sumber energi yang digunakan oleh masyarakat. 

Hal ini juga sejalan dengan pembuatan feronikel melalui kombinasi dengan besi untuk memproduksi baja tahan karat, mirip dengan China, yang menyebabkan persaingan untuk mendapatkan nikel antara Jepang dan China karena keduanya mengimpor dari negara yang sama, termasuk Filipina.

Tren Pasar Industri Nikel

Sumber: Grand View Research

Tren pasar menunjukkan bahwa negara-negara produsen nikel, seperti Indonesia, berada dalam posisi yang strategis untuk memanfaatkan peningkatan permintaan ini. 

Namun, faktor seperti kemajuan teknologi baterai yang mungkin mengurangi ketergantungan pada nikel, perubahan kebijakan lingkungan, dan inovasi dalam daur ulang baterai bisa mempengaruhi permintaan dan pasokan nikel.

About Author

Silvia Stefani Chandra

Silvia Stefani Chandra

Leave a Reply

Other Article

Day Trading for Beginners
Day Trading for Beginners: Start Your Trading with More Confidence
Day trading can seem like a daunting task, especially if you’re just starting out. But with the right...
Read More
Best Trading Platform
Best Trading Platform: Your Guide to Finding the Perfect Trading Platform
Choosing the right trading platform can be a daunting task, especially with the sheer number of options...
Read More
paper trading
Paper Trading: The Easy Way to Practice Trading Without Risk
Before diving into the world of real trading, it’s crucial to build a solid foundation. Many new traders...
Apa Itu Quotex
Apa Itu Quotex? Mengupas Fakta di Balik Popularitas Platform Trading Quotex
Saat ini, dunia trading online semakin ramai dengan berbagai platform yang menawarkan kemudahan dan potensi...