Hi-Fella Insights

6 jenis Komoditi yang Diusahakan dan Tips Memilihnya untuk Bisnis

Memilih komoditi yang akan diusahakan merupakan salah satu langkah krusial bagi calon pengusaha, investor, atau pemilik bisnis. 

Komoditi, dalam konteks bisnis, merujuk pada produk atau bahan mentah yang dapat diperdagangkan dan memiliki nilai ekonomi. 

Artikel ini akan membahas mengenai apa saja jenis-jenis komoditi yang akan diusahakan, menganalisis potensinya, serta memberikan informasi yang relevan untuk Anda mengenai bagaimana memilih komoditi yang sesuai dengan tujuan atau investasi. Simak penjelasan selengkapnya!

Pengertian Komoditi 

Menurut UU No.10 Tahun 2011, komoditi mencakup beragam barang, jasa, hak, dan kepentingan lain, serta setiap derivatif yang terkait dengan komoditi tersebut, yang semuanya dapat diperjualbelikan dan menjadi objek dari Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan Kontrak Derivatif jenis lain.

Jenis-jenis Komoditi yang Diusahakan

mesin pertanian di ladang saat panen

Sumber: Pexels

Setelah mengetahui pengertian dari komoditi, penting juga bagi kita untuk mengetahui apa saja jenis-jenis komoditi karena setiap komoditi memiliki potensi dan tantangan uniknya sendiri. Berikut penjelasannya:

1. Komoditi Pertanian dan Hortikultura

Komoditi pertanian dan hortikultura mencakup berbagai produk seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai. 

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sektor pertanian secara global terus berkembang, dengan Asia dan Amerika Latin sebagai dua kontributor besar. 

Berdasarkan laporan dari FAO menunjukkan bahwa produksi pangan global harus meningkat sekitar 70% pada tahun 2050 untuk memenuhi permintaan penduduk dunia.

Teknologi pertanian modern seperti pertanian hidroponik dan organik juga telah meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di sektor ini.

2. Komoditi Energi

Komoditi energi meliputi sumber energi seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. 

Menurut International Energy Agency (IEA), permintaan global untuk energi terbarukan terus meningkat sebagai tanggapan terhadap perubahan iklim.

IEA memprediksi bahwa energi terbarukan akan menyumbang 30% konsumsi energi global pada tahun 2024.

Pertumbuhan sektor ini seringkali terkait dengan perkembangan infrastruktur dan industrialisasi. World Steel Association melaporkan bahwa produksi baja global terus meningkat setiap tahun.

Adapun data yang menunjukkan bahwa produksi baja global mencapai 1.87 miliar ton pada tahun 2020.

3. Komoditi Industri

Komoditi industri termasuk logam berat seperti baja, aluminium, dan tembaga yang selalu digunakan dalam industri. 

Pertumbuhan sektor ini seringkali terkait dengan perkembangan infrastruktur dan industrialisasi. World Steel Association melaporkan bahwa produksi baja global terus meningkat setiap tahun. Contohnya produksi baja global mencapai 1.87 miliar ton pada tahun 2020.

4. Komoditi Bahari

Komoditi bahari meliputi segala jenis produk laut seperti ikan, rumput laut, dan mutiara. Sektor ini penting bagi negara-negara dengan garis pantai yang panjang. 

Menurut laporan FAO, perikanan dan akuakultur terus berkembang sebagai sumber pangan dan mata pencaharian.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, kontribusi sub-sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada harga berlaku mencapai 2,80%, meningkat 0,15% dari tahun 2019 yang sebesar 2,65%. 

Meskipun menghadapi tantangan pandemi COVID-19, sub-sektor perikanan Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif dengan peningkatan sebesar 0,73% pada tahun 2020.

5. Komoditi Teknologi

Komoditi teknologi mencakup semikonduktor, baterai lithium, dan teknologi informasi. Dengan berkembangnya era digital, sektor ini menjadi sangat penting. 

Laporan dari McKinsey & Company menyoroti pertumbuhan eksponensial dalam sektor ini, terutama dengan meningkatnya permintaan untuk perangkat pintar dan otomasi.

Misalnya seperti pasar global semikonduktor diperkirakan akan mencapai $726 miliar pada tahun 2027.

6. Komoditi Bahan Makanan dan Minuman

Komoditi bahan makanan dan minuman mencakup gula, kopi, teh, dan berbagai produk olahan. Sektor ini tidak hanya vital untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga sebagai komoditi ekspor utama bagi banyak negara. 

Salah staunya potensi pasar kopi yang paling menonjol di sektor bahan makanan dan minuma. Berdasarkan informasi dari International Coffee Organization (ICO) pada tahun 2020, Indonesia berada di peringkat keempat sebagai negara produsen kopi terbesar di dunia, dengan kontribusi sebesar 7,1% terhadap total pasar kopi global.

Bagaimana Cara Memilih Komoditi yang Akan Diusahakan? 

cara memilih komoditi yang akan diusahakan

Sumber: Pexels

Dalam bisnis maupun investasi keputusan memilih komoditi yang akan diusahakan merupakan salah satu faktor yang cukup penting, karena ini bukan hanya soal keuntungan jangka pendek, tetapi tentang keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. 

Pertimbangan ini juga harus mencakup beberapa hal seperti di bawah ini:

1. Analisis Kebutuhan Pasar

Cara memilih komoditi yang akan diusahakan yang pertama ialah mengidentifikasi apa saja kebutuhan pasar saat ini dan yang potensial di masa depan. 

Hal ini termasuk juga memahami permintaan untuk komoditi tertentu, baik di tingkat lokal maupun global. 

Misalnya, jika ada tren yang meningkat dalam konsumsi produk-produk organik, maka dengan mengusahakan komoditi pertanian organik bisa menjadi pilihan yang bijak. 

2. Pelajari Tren Konsumen

Tren konsumen dapat memberikan wawasan mengenai arah pasar di masa depan, seperti  perubahan selera, kebiasaan pembelian, atau kesadaran akan lingkungan dan sosial. 

Misalnya, peningkatan kesadaran tentang perubahan iklim yang dapat mendorong permintaan untuk komoditi energi terbarukan. 

3. Evaluasi Potensi Pertumbuhan

Evaluasi potensi pertumbuhan komoditi melibatkan pemahaman tentang aspek seperti inovasi teknologi dalam produksi, perubahan dalam kebijakan perdagangan, atau pengembangan pasar baru. 

Komoditi dengan potensi pertumbuhan tinggi mungkin menawarkan peluang investasi yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

4. Pertimbangkan Kestabilan dan Risiko

Kestabilan pasar komoditi dan risiko yang terkait harus diperhitungkan yang mencakup volatilitas harga, risiko politik dan ekonomi, serta risiko lingkungan. 

Misalnya, komoditi yang sangat tergantung pada kondisi iklim mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi lain.

5. Memahami Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Regulasi dan kebijakan pemerintah dapat berdampak signifikan pada pasar komoditi. Dengan memahami dan mengantisipasi perubahan kebijakan, dapat membantu Anda dalam memilih komoditi yang akan diusahakan. 

Misalnya, kebijakan yang mendukung energi terbarukan dapat membuat komoditi ini lebih menarik untuk diinvestasikan.

6. Ketersediaan dan Akses Sumber Daya

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan dan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mengusahakan komoditi seperti tanah, air, tenaga kerja, dan teknologi.

Komoditi yang memerlukan sumber daya yang langka atau mahal mungkin tidak praktis atau berkelanjutan.

7. Pertimbangan Lingkungan dan Keberlanjutan

Dalam era saat ini, pertimbangan lingkungan dan keberlanjutan sangat penting. Memilih komoditi yang ramah lingkungan dan dapat diusahakan secara berkelanjutan tidak hanya baik untuk planet ini tetapi juga dapat meningkatkan citra dan penerimaan pasar.

Memilih komoditi yang tepat untuk diusahakan membutuhkan pendekatan yang menyeluruh dan berorientasi pada masa depan. 

Melalui analisis yang cermat dan pemahaman yang mendalam tentang pasar, tren, dan risiko, pengusaha dan investor dapat mengidentifikasi peluang yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Memilih komoditi yang akan diusahakan dengan tepat adalah keputusan penting yang dapat menentukan kesuksesan calon pengusaha, investor, atau pemilik bisnis. 

Berdasarkan penjelasan di atas, komoditi sebagai produk atau bahan mentah yang dapat diperdagangkan memiliki potensi yang besar dalam perekonomian dan menawarkan peluang bisnis yang luas.

Keberhasilan dalam bisnis komoditi tidak hanya bergantung pada pemilihan yang tepat, tetapi juga pada pengelolaan yang efektif dan adaptasi terhadap perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.

Temukan berbagai pilihan komoditas yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda melalui Hi-Fella. Mulai dari kopi berkualitas tinggi hingga produk energi terbarukan, Hi-Fella menawarkan beragam pilihan untuk membantu Anda mengembangkan usaha yang sukses dan berkelanjutan!

About Author

Silvia Stefani Chandra

Silvia Stefani Chandra

Leave a Reply

Other Article

about canton fair
All About Canton Fair: What, Why, and How Can
The Canton Fair, also known as the China Import and Export Fair, is one of the largest and most comprehensive...
Cara Membawa Tas Branded dari Luar Negeri
Cara Membawa Tas Branded dari Luar Negeri ke Dalam Negeri Secara Legal
Cara membawa tas branded dari luar negeri ke dalam negeri mungkin cukup “tricky” namun memiliki peluang...
jualan di shopee tanpa stok
Cara Jualan di Shopee Tanpa Stok Barang: Strategi Dropshipping 
Ingin mulai berjualan di Shopee tapi masih khawatir karena tidak memiliki modal atau produk? Tidak perlu...
Penipuan Barang Ditahan Bea Cukai
Penipuan Barang Ditahan Bea Cukai: Panduan bagi Pelaku Bisnis dan UKM
Dalam dunia perdagangan internasional, penipuan barang ditahan bea cukai menjadi tantangan serius yang...