Hi-Fella Insights

Ekspor Perkebunan Berbasis Organik: Siapa Pemain dan Negara Tujuan Utamanya?

Dalam lima tahun terakhir, ekspor perkebunan organik Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Perubahan preferensi konsumen global pasca-pandemi, meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan, serta dorongan terhadap praktik pertanian berkelanjutan telah menciptakan peluang ekspor baru bagi para petani dan pelaku usaha Indonesia.

Komoditas unggulan seperti kopi organik, teh organik, kakao, kelapa, dan rempah-rempah tidak hanya menjadi favorit di pasar domestik, tetapi juga semakin diincar oleh pembeli internasional, khususnya yang mensyaratkan produk bersertifikasi organik dan ramah lingkungan.

Untuk menjawab kebutuhan konektivitas dan akses pasar yang aman serta efisien, Hi-Fella hadir sebagai platform global yang mempertemukan eksportir Indonesia dengan buyer terpercaya di sektor organik. Artikel ini membahas tren, tantangan, dan solusi dalam menembus pasar ekspor perkebunan organik.

Pertumbuhan Ekspor Komoditas Perkebunan Organik Indonesia

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Trade Map ITC, ekspor produk perkebunan berbasis organik Indonesia mengalami lonjakan dari 2020 hingga 2025. Katalis utamanya adalah:

  • Kebutuhan akan produk pangan bebas pestisida dan non-GMO
  • Krisis kesehatan global yang mendorong konsumsi pangan fungsional dan alami
  • Tren keberlanjutan dalam rantai pasok global

Tren Ekspor Komoditas Organik (2020–2025):

KomoditasNilai Ekspor 2020 (USD)Nilai Ekspor 2025 (USD)CAGR (2020–2025)
Kopi Organik38 juta94 juta19,7%
Teh Organik12 juta29 juta19,1%
Kakao Organik24 juta52 juta16,7%
Kelapa Organik17 juta47 juta22,5%
Rempah-rempah21 juta48 juta18,3%

Sumber: BPS, ITC Trade Map, FAO, 2025

Peningkatan ini menunjukkan bahwa pasar ekspor tidak hanya membutuhkan kuantitas, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan.

Negara Tujuan Utama dan Preferensi Pasar Internasional terhadap Produk Organik

Lima negara utama tujuan ekspor produk organik Indonesia adalah:

  1. Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan pasar utama produk organik Indonesia dengan standar sertifikasi USDA Organic. Permintaan tinggi datang dari segmen kopi spesialti, kelapa, dan rempah, yang didistribusikan melalui health food stores, platform e-commerce, serta supermarket khusus produk organik. Pasar ini sangat memperhatikan kualitas dan sertifikasi resmi yang menjamin keamanan dan keberlanjutan produk.

  • Sertifikasi: USDA Organic
  • Permintaan tinggi untuk: kopi specialty, kelapa, dan rempah
  • Fokus pasar: health food stores, e-commerce, dan supermarket organik
  1. Jerman

Sebagai pemimpin pasar organik di Eropa, Jerman mensyaratkan sertifikasi seperti EU Organic dan Demeter (untuk produk biodynamic). Konsumen Jerman fokus pada produk dengan traceability tinggi, seperti teh organik dan rempah. Regulasi ketat juga berlaku terkait residu pestisida dan praktik tenaga kerja, sehingga produk ekspor harus memenuhi standar keberlanjutan secara menyeluruh.

  • Sertifikasi: EU Organic, Demeter (untuk biodynamic)
  • Fokus pada: teh organik, rempah, dan produk dengan traceability tinggi
  • Regulasi ketat terkait pestisida dan child labor
  1. Belanda

Belanda berperan sebagai pusat distribusi utama produk organik di Eropa, dengan permintaan besar terhadap komoditas organik dalam jumlah besar (bulk). Salah satu komoditas yang banyak dicari adalah kakao organik, terutama untuk industri cokelat artisan yang berkembang pesat di kawasan Eropa Barat. Efisiensi logistik dan kedekatan dengan pasar UE menjadikan Belanda mitra strategis untuk ekspor.

  • Pusat distribusi Eropa, banyak permintaan untuk bulk organic commodity
  • Permintaan tinggi pada kakao organik untuk industri cokelat artisan
  1. Jepang

Pasar Jepang dikenal sangat memperhatikan kemasan premium, bebas kontaminasi (zero-contamination), dan transparansi dalam proses produksi. Dengan standar JAS Organic sebagai acuan utama, Jepang menjadi pasar yang sangat loyal untuk produk seperti teh dan pala organik. Kualitas dan konsistensi menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan ekspor ke negara ini.

  • Sertifikasi: JAS Organic
  • Fokus: kemasan premium, zero-contamination, dan transparansi proses
  • Pasar loyal untuk teh dan pala organik
  1. Korea Selatan

Di Korea Selatan, tren pertumbuhan konsumsi makanan sehat dan camilan berbasis kelapa terus meningkat. Konsumen cenderung memilih produk siap saji yang telah bersertifikat organik dan memiliki label yang jelas. Inilah mengapa produk kelapa Indonesia memiliki potensi besar untuk memperluas pasar di sektor pangan sehat Korea.

  • Pertumbuhan permintaan pangan sehat & snack berbasis kelapa
  • Cenderung menyukai produk siap saji bersertifikat

Implikasi:

  • Sertifikasi adalah pintu masuk wajib ke pasar organik global.
  • Kesesuaian kemasan, standar kebersihan, dan dokumentasi traceability adalah kunci kesuksesan.
  • Produsen harus mampu mengikuti preferensi desain dan storytelling khas tiap pasar.

Siapa Para Pemain Utama dalam Ekspor Perkebunan Organik?

Ekosistem ekspor organik Indonesia semakin berkembang, didorong oleh kolaborasi antara koperasi petani, UKM, dan eksportir besar. Beberapa contoh sukses antara lain:

☕ Kokowa Gayo (Aceh)

  • Komoditas: Kopi arabika organik
  • Pasar: AS, Jepang, Jerman
  • Keunggulan: Fair Trade, sertifikasi USDA dan EU Organic
  • Strategi: Konsistensi kualitas dan pelatihan petani

🍵 PT Harendong (Banten)

  • Komoditas: Teh hijau dan teh hitam organik
  • Pasar: Eropa, Timur Tengah
  • Keunggulan: One estate production system, tanpa bahan kimia
  • Fokus pada pasar niche premium

🥥 Kawanasi (Sulawesi Utara)

  • Komoditas: Virgin coconut oil dan kelapa parut organik
  • Pasar: Korea Selatan dan Australia
  • Pendekatan: Kemasan ekspor, transparansi proses pengolahan, dan storytelling lokal

Mereka menunjukkan bahwa diferensiasi produk, manajemen mutu, dan digitalisasi traceability sangat menentukan keberhasilan ekspor organik.

Kebijakan Pemerintah dan Sertifikasi sebagai Kunci Akses Pasar Organik Global

Untuk mendukung pertumbuhan sektor organik, pemerintah dan institusi pendukung seperti InOFICE telah menjalankan berbagai program:

Subsidi Sertifikasi Organik

Pemerintah memberikan subsidi untuk biaya sertifikasi organik guna mendorong lebih banyak petani masuk ke pasar organik. Subsidi ini biasanya disertai dengan pelatihan teknis agar petani memahami standar produksi organik dan dapat memenuhi persyaratan sertifikasi secara konsisten.

Pendampingan Ekspor

Untuk memperluas akses pasar internasional, program pendampingan ekspor dilakukan melalui partisipasi dalam pameran dagang, promosi dagang, serta fasilitasi pertemuan bisnis (business matching) agar produk organik Indonesia dikenal dan dipercaya di pasar global.

Sistem Jaminan Organik Partisipatif (PGS)

PGS merupakan alternatif sistem sertifikasi yang lebih terjangkau dan inklusif, khususnya untuk petani kecil. Pendekatan ini menekankan keterlibatan komunitas dalam penjaminan mutu dan transparansi proses produksi organik, sehingga tetap memenuhi prinsip keberlanjutan.

Harmonisasi Regulasi dengan Standar Internasional

Agar produk organik Indonesia dapat diterima di pasar global, pemerintah berupaya menyelaraskan regulasi domestik dengan standar internasional seperti EU Organic Regulation (Reg. 848/2018) dan USDA Final Rule, sehingga memudahkan proses ekspor dan pengakuan sertifikasi.

Tantangan:

  • Biaya sertifikasi dan audit tahunan
  • Kurangnya edukasi petani soal konversi ke pertanian organik
  • Kesenjangan infrastruktur traceability dan dokumentasi digital

Namun, semakin banyak program terintegrasi antara pemerintah, LSM, dan eksportir yang memfasilitasi bimbingan teknis dan akses pasar digital.

Join Hi-Fella Today!

Di tengah dinamika ekspor global yang makin selektif, akses ke pembeli terpercaya dan showcase digital profesional menjadi krusial untuk produk organik Indonesia.

Hi-Fella menghadirkan ekosistem digital yang dirancang khusus untuk:

  • Menghubungkan eksportir organik Indonesia dengan buyer global di sektor pangan, kosmetik, dan wellness
  • Menampilkan sertifikasi, proses produksi, dan nilai keberlanjutan secara transparan
  • Mendukung negosiasi, demo produk, dan sistem komunikasi lintas zona waktu
  • Mengakses informasi permintaan terbaru di negara tujuan

Dengan bergabung di Hi-Fella, eksportir tidak hanya membuka pasar baru, tapi juga menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas jangka panjang di pasar premium.Gabung Hi-Fella hari ini dan perluas jangkauan ekspor Anda ke pasar organik global—lebih cepat, lebih aman, dan lebih terpercaya.

About Author

Hi Fella

Hi Fella

This is the official account of Hi-Fella, the digital solution platform where you can share and discuss about products and needs with fellow importers and exporters. Subscribe now for more info and news

Other Article

Dampak Kebijakan Uni Eropa terhadap Ekspor Sawit Indonesia
Dalam lanskap perdagangan global yang semakin kompleks, kebijakan lingkungan dan keberlanjutan memainkan...
Read More
Analisis Nilai Ekspor Komoditas Rempah-rempah Indonesia: Cengkeh, Pala, dan Kayu Manis
Rempah-rempah bukan hanya bagian dari sejarah kejayaan Indonesia, tetapi juga menjadi andalan ekspor...
Read More
Ekspor Perkebunan Berbasis Organik: Siapa Pemain dan Negara Tujuan Utamanya?
Dalam lima tahun terakhir, ekspor perkebunan organik Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan....
Top 10 Komoditas Ekspor Perkebunan Indonesia dengan Nilai Tertinggi (2025)
Industri perkebunan Indonesia terus menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional, terutama sebagai...